Aku adalah kotak berukuran 45 cm x 20 cm berwarna transparan yang terbuat dari plastik. Beberapa
dari jenisku mungkin juga terbuat dari kaca. aku mempunyai macam–macam
ukuran, ada yang besar dan kecil, tergantung dari selera pembuatnya. Sebagai ruang saya cukup untuk menampung sesuatu di
dalamnya. Aku berasal
dari pasar disekitar jatinegara dimana para pedagang memberjual-belikan diriku.
Aku hanya pasrah saja ketika dihargai beberapa uang puluhan ribu rupiah sebagai
gantinya.
Setelah tawar menawar usai, pemilik baruku memasukanku ke dalam bungkusan
lalu berjalan ke sekitar pasar untuk mencari beberapa barang yang diperlukan Dia
membeli beberapa batu-batu berwana dan karang untuk nantinya ditempatkan, kemudian membeli sebuah lampu neon ukuran 10 cm
berdaya 5 watt, setelah itu gelembung udara serta alat penyaring air lengkap
dengan busanya. Dia memang berniat untuk
menjadikanku tempat yang menarik.
Lengkaplah sudah barang-barang belanjaannya. Dia bergegas ke tempat lain
masih di pasar yang sama, tibalah pada sebuah toko ikan hias Pak Subur yang
memang cukup terkenal, selain murah toko ini terbilang lengkap, segala macam
ikan hias dapat dijumpai di tempat ini. Pemiliku berencana mencari ikan hias
apa yang cocok untuk melengkapi semua barang-barang yang telah dibeli.
Dia melihat sebuah aquarium besar dimana terisi oleh berbagai macam ikan
hias, disana beberapa ekor ikan mas koki menari dan berjoget layaknya penyanyi
dangut bergoyang, gerak tubuh mereka sangat gemulai dan sungguh mengemaskan. Mereka
berenang ke kiri dan ke kanan, lalu ke atas dan ke bawah. Ketika pemiliku
mendekat, semua ikan mulai menghampirinya. Mereka menunjukan kebolehannya
masing-masing, namun diantara ikan-ikan tersebut ada ikan yang paling menonjol,
yakni ikan mas koki yang berwana keemasan dan kehitaman. Keduanya sangat lincah
bergoyang, perut yang buncit dan mata yang belo kemudian dipadu-padankan dengan
sirip dan buntut yang agak panjang membuat ikan ini sangat istimewa dibandingkan
ikan-ikan lainnya. Terbesit dipikirannya untuk segera membeli mereka berdua. Setelah
dia pikir kembali dengan matang, keragu-raguan muncul dibenaknya, lantas dia
memutuskan untuk membatalakan membeli ikan-ikan tersebut.
Untuk kali pertama dia terpana oleh
penyu air tawar. Penyu ini lebih
mengemaskan dari pada ikan mas koki yang barusan dilihatnya. Penyu ini
tergolong masih sangat muda, diperkirakan umurnya sekitar 5 bulan. Dipandanginya
dengan serius, sang penyu pun menyambutnya dengan suka cita. Pemiliku tertawa
lepas seakan beban pikirannya hilang sesaat, mungkin inikah yang dinamakan
dengan berjodoh, pas dihati, tanpa pikir panjang dia langsung membeli penyu
tersebut.
*****
Di kamar yang tak besar dibilangan fatmawati, tempat yang cukup nyaman
dimana pemiliku tinggal, disanalah aku dibawa, semua barang yang telah dibeli
kemudian diturukan dan dibuka. Mulailah aku ditata. Aku ditempatkan di atas
meja belajar di sudut dimana ruang masih tersisa. Dirangkainya satu persatu
lantas memasukanku beberapa liter air secukupnya, batu batu berwarna serta
karang, beberapa gengam pasir, kemudian yang terakhir penyaring air, gelembung
udara dan lampu neon dinyalakannya
Sudah sekitar satu jam lamaya sang penyu berada di dalam plastik ukuran 1
kg yang berisi air dan udara. Sang penyu
agak pucat karena berada di ruang sempit. Pemilikku memindahkan penyu ke dalam diriku.
Sang penyu pun merasa aneh untuk pertama kalinya namun setelah beberapa menit
berlalu penyu dapat menyesuaikan denganku
Sekali seminggu pemiliku membersihkanku dan merawatku, setiap kotoran yang
muncul langsung dia bersihkan. Aku dijadikannya tempat yang sangat indah dimana
si penyu tinggal. Setiap pagi sebelum pemiliku memulai aktifitasnya dan malam hari
ketika menjelang tidur, pemiliku selalu memberi makan sang penyu secukupnya, entah
apa yang pemlikku bicarakan kepada si penyu dan diriku, bahasa yang tidak
dimengerti. Akupun juga tak mengerti apa yang penyu ucapkan dan pemiliku
bicarakan. Kami mempunyai bahasa sendiri, walaupun tidak mengerti satu sama
lainya. kami disatukan dengan bahasa yang universal, yakni tanda, isyarat dan kasih sayang, itulah yang
membuat kami saling mengerti.
Sang penyu nampak sehat dan bersemangat,
apapun yang diperintahkannya selalu penyu penuhi. Pemiliku sangat terhibur
setiap kali melihatnya. Dia selalu memperhatikan perkembangannya. Setiap hari
ada saja yang penyu itu perbuat, gerakannya selalu dimanis dan sikapnya selalu
manis. Pemiliku tambah sayang terhadapnya.
“ Ah, biasa aja, lumanyan buat
penghias dan pemanis ruangan kamar ini
“ Memang sangat cocok sih ditaruh
diatas meja belajar ?
“ Iya, memang sengaja ditaruh
disana.
“ Siapa nama penyu ini ?
“ Namanya Adrian.
Adrian sangat lincah ketika temannya berkunjung, dengan sekejap penyu ini
menjadi pusat perhatian, memang sangat mengasikkan berada di dekatnya. Adrian
selalu memberikan penampilan terbaiknya. Prilakunya yang polos dan lugu meminta
untuk diperhatikan dan disayangi. Keceriaan yang Adrian tampilkan membuat siapa
saja yang melihatnya menjadi terhibur.
Di dalam diriku Adrian berenang-renang dari sudut satu ke sudut lainnya,
keseharianya diliputi dengan kegembiraan, ketentraman dan kebahagiaan. Sang
penyu mengangguk-angguk menghampiri gelembung-gelembung udara untuk dipecahkan,
ini dilakukannya berulang kali, gelembung-gelembung udara adalah mainan
favoritnya, setelah berhasil memecahkanya lalu Adrian tertawa layaknya anak kecil
tertawa terbahak- bahak. Gelembung-gelembung udara ini bagaikan balon warna-warni
baginya. Adrian tak pernah bosan untuk memainkan gelembung udara tersebut. beginilah
tingkah Adrian sang penyu air tawar ini
Pagi ini adalah hari senin dimana
hari pertama untuk memulai aktifitas. Pemiliku memang orang yang sangat rajin
dalam berkerja dan merupakan karyawan teladan serta asset berharga bagi
perusahaannya. Pemiliku menghampiriku, lalu menyentuh Adrian dengan lembut
untuk sekedar berkata;
“Selamat Pagi Adrian, Ayo bangun
dan makanlah sarapanmu!
“Aku buatkan makanan kesukaanmu.
“Ayo makanlah!
Adrian terbangun dari tidurnya, kemudian menyapanya dengan senyuman yang
khas dan menari untuk pemilikku, lantas
melahap santapan paginya. Adrian menunjukan sesuatu yang lebih hari ini, pagi
yang jarang sekali ditampilkan olehnya. Dia memberikan aura positif serta
dorongan semangat kepada pemiliku. ketika sudah berpuas diri dengannya,
kemudian pemiliku berangkat bekerja seperti biasanya dengan penuh keceriaan.
Adrian sibuk sekali dengan aktifitasnya pagi ini, siapapun tak dapat
mencegah apa yang dikerjakanya. Tanpa terasa waktu berjalan cepat, kalau sudah
begini biasanya Adrian bersandar pada karang lantas berdiam sejenak, namun ada
hal yang aneh ketika adrian beristirahat. Tak bisanya penyu ini hanya berdiam
tanpa suara apa pun, yang terdengar hanya suara jantungnya yang berdetak, nafasnya
mulai sedikit berkurang.
Aku curiga dan khawatir ada apa dengannya? Adrian tampak lemas dan layu,
entah apa yang diperbuat olehnya, Adrian hanya diam, tak sekalipun bergerak,
terdengar suara sayup-sayup dan merintik kesakitan. Aku hendak ingin sekali
meyentuhnya dengan lembut, namun apa daya aku hanyalah benda mati yang tak
sanggup untuk berbuat apapun. Adrian mulai merintih lagi. Akupun tak kuasa
untuk menolongnya. Adrian terjatuh dari karang, badannya terbalik dan tidak
dapat bangun kembali. Aku melihat dan mendengar nafas terkahir yang
dihembusakanya. Aku hanya bisu. Adrian sudah terbujur kaku didalam diriku.
Tak ada ada lagi kebahagiaan dalam diriku. Adrian telah pergi meninggalkan
semua keceriannya. Pemiliku sangat terpukul atas kepergiannya. Dia hanya bisa
menepuk dada dan menarik nafas dalam-dalam. Adrian diangkat olehnya dari dalam
diriku, kemudian dimasukanya ke dalam plastik berwarna hitam dan membuangnya ke
tong sampah seakan tidak terjadi apa-apa.
Sudah dua bulan sejak kematian Adrian, air dalam diriku sudah mulai keruh.
Aku hanyalah sebuah tempat yang mencekam, kotor, dan bau. Aku menjadi ruang
yang tidak terpakai dan tak berguna. Pemikiku juga sudah lupa akan tempat yang
dulunya sangat indah dan menarik. Kini aku telah hancur berkeping-keping
menyatu dengan alam dan tak seorang pun mengetahui akan keberadaanku
sekarang.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar